Jumat, 10 Agustus 2012

Di Usia Lanjut Tetap Sehat Tanpa Demensia

Paguyuban Adi Yuswo Santo Yosep Paroki St. Paulus Sendangguwo dalam kiprahnya yang pertama memberanikan diri menggelar Kegiatan dalam bentuk Seminar tentang Kesehatan khususnya yang dirasakan bagi orang-orang yang telah lanjut usia, yaitu mengenai DEMENSIA.

Mengapa yang dipilih Demensia?
Kami dari pengurus PAY St. Yosep, ingin berbagi khususnya kepada para lansia yang ada di Paroki St. Paulus untuk lebih tahu akan penyakit yang satu ini. Pada umumnya orang-orang yang telah berusia lanjut banyak yang dihinggapi penyakit Demensia (lupa) ini. Walaupun penyakit ini tidak semata-mata penyakit orang tua saja. Ada juga orang-orang muda yang kena penyakit ini (lupa). Sangat berbahaya sekali kalau seseorang kena penyakit lupa yang serius, bisa-bisa tidak bisa pulang setelah mereka bepergian, karena mereka lupa jalan pulangnya, bahkan ada yang lupa terhadap rumahnya sendiri, sudah didepan rumahnyapun dia tidak tahu dimana dia berada.
Bp. Y Henry Suryono mengawali membuka Seminar

Dr. MC Inge Hartini berkenan memberikan waktunya untuk menemani kami sebagai nara sumber dalam kegiatan Seminar ini yang kami beri judul " DI USIA LANJUT TETAP SEHAT TANPA DEMENSIA "  Yang kami selenggarakan pada hari Minggu, tanggal 29 Juli 2012, mulai pk. 10.00 pagi dibangsal paroki. Ternyata animo umat paroki St. Paulus begitu besar terhadap kegiatan ini. Di luar dugaan panitia kedatangan peserta yang hampir mencapai 250 orang.
Sebelum dibuka acara di mulai dengan lagu 'Naik-naik ke puncak Gunung' yang syairnya di ubah seperti contoh dibawah ini.
1. Bila aku lanjut usia, rambutku putih semua,
    Tetap melayani sesama, dengan bersuka cita
         Reff. Puji syukur pada-Mu Tuhan, atas cinta kasih-Mu
                  Puji syukur terima kasih, atas anugerah-Mu.

2. Bila tubuhku telah rapuh, lemah dan tak berdaya
    Tapi imanku tetap setia, dikuatkan oleh Tuhan.   Reff
                 3. Jangan takut jangan terkejut, bila menjadi tua,
                     Sisa hidupmu nikmatilah, dengan milik puaslah. Reff
                          4. Manusia lahiriah, makin tambah merosot
                              Namun batiniah kami, makin dibaharui.              Reff
                                   5. Mari kita sambut bersama, usia senja bahagia,
                                       Dengan doa-doa bersama, menuju alam baka.      Reff.
Bp. Y Soetimin
Setelah selesai menyanyi dengan suka cita acara di buka oleh Bapak Henry S. yang menyatakan benar bahwa yang seusianya lebih dari 60 th. beliau juga mulai sering lupa, maka beliau mengajak para peserta agar dapat mengikuti acara seminar ini dengan tekun dan menyimak dengan sungguh-sungguh dengan harapan paling tidak bisa meminimalis penyakit lupa ini menghinggapi kita.
Setelah dibuka Seminar ini di lanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Y. Soetimin.
Acara dilanjutkan oleh sambutan Romo Ign. Wignya Sumarta MSF. menurut romo ternyata romo juga pernah mengalami henyakit lupa ini. Diceritakan pada suatu ketika hendak bepergian dan sudah akan naik mobil teringat bahwa HP nya ketinggalan, maka beliau bergegas kembali ke kamarnya untuk mengambil HP yang ada di atas meja yang ada di kamarnya, setelah berhasil menemukan HP, maka di ambilnya dan langsung kembali ke mobilnya dan ternyata sesampainya di mobil, e malah kunci mobilnya ditinggal di kamarnya padahal tadi yang pertama sudah dibawanya, maka sekali lagi kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil tersebut.

Romo Ign Wignyo Sumarta MSF
Tiba saatnya dr MC Inge Hartini memaparkan tentang seluk beluk Demensia. Kiranya para pembaca juga ingin tahu kiranya apa saja yang disampaikan dalam acara setengah hari ini.


dr. MC Inge Hartini
DENENSIA = Pikun

Demensia adalah keadaan di mana seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat
dan daya pikir.
* Sulit berkomunikasi karena kemampuan berbahasanya terganggu.
  • Di Indonesia, Demensia pada lanjut usia yang berumur 65 th mencapai 5% dari populasi lansia.
  • Angka ini meningkat menjadi 20% pada lansia usia 85 tahun keatas.
  • Angka Lansia di Indonesia pada th 2000 sebanyak 11,28 juta, jumlah ini diperkirakan melonjak menjadi 29 juta jiwa pada th 2010 atau 10% dari populasi penduduk. Pada th 2050 jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 17,4 %.

RESIKO

   Demensia banyak ditemukan pada pasien dengan gangguan vaskuler ( pembuluh darah ), seperti Tekanan Darah Tinggi (hipertnsi), Kolesterol Tinggi, diabetes dan Jantung.

CIRI-CIRI ORANG MULAI KENA DEMENSIA.
  • Kesulitan melakukan aktivitas harian, misalnya seperti menyiapkan makanan untuk diri sendiri kemudian meletakkannya di meja tetapi ternyata lupa menyantapnya.
  • Sering salah meletakkan barang sehari-hari, seperti meletakkan sesuatu di tempat yang tidak semestinya, lalu tidak ingat di mana diletakkan.
  • Kesulitan menggunakan dan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu.
  • Kekacauan arah secara umum, seperti tidak mengenali jalan yang biasa dilalui dan sulit mengingat-ingat waktu.
  • Bermasalah dengan Mood dan gejala depresi, misalnya mudah tersinggung, marah-marah, acuh dan tidak peduli terhadap kebersihan diri.
  • Kemampuan mengambil keputusan menurun, misalnya memilih mengenakan kemeja untuk kerja atau kurang waspada terhadap ancaman bahaya.
  • Sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama.
  • Mengulang-ulang pekerjaan yang telah dilakukan
  • Tersesat di tempat yang sudah sangat dikenal sekalipun.
CIRI KHAS DEMENSIA.
  1. Kemunduran pada fungsi kognitif dan sensori motor.
  2. Gangguan komunikasi, orientasi ruang dan waktu.
  3. Timbulnya rasa tidak aman, bahkan di rumahnya sendiri.
  4. Pengidap demensia tidak mau di tinggal sendirian, sehingga anaknya tidak boleh pergi tanpa peduli mereka harus bekerja.
  5. Kekhawatiran berlebihanpun kerap muncul, serta terjadinya perubahan kepribadian.
  6. Ciri khas demensia yang lain adalah bersifat progresif dan agresif, seperti : galak, kasar dan menyerang.
Sebab terkena Demensia antara lain :
- Memasuki masa usia lanjut dan tidak melakukan pencegahan
- Menyerah pada usia akibatnya potensi terkena demensia mencapai  78 %

CARA MENCEGAH DEMENSIA

SENAM
  • Senam Otak bisa di lakukan dengan berbagai macam cara
  • Olahraga teratur dan terukur untuk Lansia
          Tujuannya Oksigenisasi atau memasok oksigen ke otak. Dengan berolahraga aliran darah
          menjadi lancar, sehingga aliran oksigen ke otak juga lancar.
  • Berjalan cepat, joging dan melakukan kegiatan di rumah, seperti menyapu dan mengepel.

Seorang peserta sedang di test apa sudah ada gejala demensia?
MEMELIHARA DIRI SENDIRI
  • Jangan malas melakukan aktivitas fisik
  • Tetap bersosialisasi
  • Asupan gizi sesuai dengan usia
  • Berpikiran positip dan menjaga emosi yang baik.
MELAKUKAN LATIHAN SEDERHANA

EIGHT GAME
    Pura-puralah menulis angka delapan tidur atau simbul tanda tanya ( ? ) di udara dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama.
Permainan sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan saraf motorik kiri dan saraf motorik kanan. Cobalah dan teruskan permainan ini setelah sarapan selama dua menit setiap hari

THUMB GAME
    Acungkanlah jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan sambil menyorongkan kedua belah tangan kearah kanan. Sebaliknya acungkanlah jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri sambil menyorongkan kedua belah tangan ke arah kiri.
Permainan sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan saraf motorik kiri dan saraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini  bersama teman-teman setelah makan siang, selama dua menit setiap hari.

Peserta sedang mencoba Pattern Game
PATTERN GAME
    Gambarlah pola-pola tertentu di atas kertas kosong dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama, kearah dalam, luar, atas dan bawah. Selain bertujuan untuk menyeimbangkan saraf motorik kiri dan saraf motorik kanan, permainan unik ini juga dapat menggali potensi visual. Cobalah permaian ini selama dua menit setiap hari minimal 14 hari berturut-turut.

 
AKTIFKAN TANGAN KIRI
( Bagi yang kidal - Aktifkan tangan kanan )

LEFT HANDED HANDLING
   Peganglah gagang pintu dan bukalah pintu dengan tangan kiri, cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.

LEFT HANDED BRUSHING
    Gosoklah gigi dengan tangan kiri pada pagi hari, untuk sore atau malam hari tetaplah menggosok gigi dengan tangan kanan. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.

LEFT HANDED WRITING
   Tulislah nama panggilan Anda dengan tangan kiri di atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10x sehari, minimal selama 14 hari berturut-turut, niscaya Anda akan menemukan keajaiban, dimana pada hari ke 3 Anda dapat menulisnya dengan sangat indah.

LEFT HANDED SIGNING
   Buatlah tanda tangan Anda dengan tangan kiri di atas sehelai kertas kosong, cobalah kebiasaan baru ini minimal 10x sehari, minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya Anda akan menemukan keajaiban, dimana 2 dari 10 tanda tangan tersebut menyerupai aslinya.

7 penyebab yang mempermudah PIKUN
  1. Makan terlalu banyak 
  2. Merokok
  3. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
  4. Kurang tidur
  5. Kurang menstimulasi pikiran
  6. Jarang berkomunikasi
  7. Memikirkan banyak hal saat sakit
ad 1. Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampunan kerja otak akan menurun.
ad2. Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat.
ad3. Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidak seimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.
ad4. Otak memerlukan tidur sebagai saat  beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waku lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.
ad.5 Berpikir adalah cara paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.
ad 6. Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.
ad 7. Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas otak serta dapat merusak otak.

Inilah point-point penting yang telah terekam semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Para pesertapun tidak merasa jemu dalam penyajian makalah ini yang dibawakan dengan penuh keceriaan, peserta benar-benar merasa puas dan panitiapun merasa benar-benar senang dalam acara perdana ini.
Ketua Panitia Bp A Eddy Purwanto menyerahkan kenang2an

Sebagai ungkapan terima kasih, panitia memberikan kenang-kenangan kepada dokter Inge berupa simbul (logo) dari Paguyuban Adi Yuswo SantoYosep yang diserahkan oleh ketua panitia Seminar ini Bapak A. Eddi Purwanto

Akhir acara di tutup dengan nyoto bersama. proficiat

Bersoto ria sambil berdesak-desak tambah nikmat rasanya